Title :
Forever Love You
Author :
Bininya Ruki si Heny Matsumoto!!! XDD
Chapter :
5/?
Fandom :
The GazettE, Versailess
Genre :
Romance, drama life, familly, INCEST
Rated :
PG
Pairing :
Reita x Ruki *pada akhirnya balik bikin pairin ni lagi*
Disclaimer : Akang Ruki sang pokalist nan kawaii nan kakkoi mo nan bantet nan boncel
juga *plak plak plak xD* adalah milik
sang author nan kawaii*ikut narsis dikit* plak!#
NOTE : iyah ini fict tercipta dari
kegajean otak saya yang mau akut. Nah minna tolong disantap fict abal ini. Dan
segera ambil kantung plastik jika mao muntah. Dan sya tegaskan disini bahwa ini
Real Fict saya!!!
DOUZO...
Reita POV
Aku merasa lenganku sedikit pegal pagi ini. Dengan
enggan aku mencoba membuka mataku meski jujur aku masih merasa ngantuk. Mungkin
kelelahan karena kemarin mengantar Kai.
“Mmh...” lenguhku sambil mengeliat kecil.
‘Aduuh kok berat...’ bathinku saat lenganku susah
digerakkan.
Kubuka mataku lebih lebar lagi. Kutolehkan kearah
lenganku yang pegal. Dan mataku terperanjat saat melihat sosok mungil Ruki
tertidur pulas berbantal lenganku.
“Ruki...” desisku pelan.
Kupindahkan kepalanya pelan agar tidak membuatnya
terbangun. Kutaruh pelan ke bantalnya. Dia sedikit mengeliat kecil. Aku kira
dia akan bangun, tapi perkiraanku salah. Dia tidur lagi ternyata.
“Ahmm nyam nyam...”
Aku menahan kikikkanku mendengar suaranya. Kira kira
ia mimpi apa ya?
“Kau mimpi apa, Rukichan?” bisikku sambil kubelai pelan pipi lucunya.
>_</
Reita tersenyum memandangi wajah pulas Ruki. Dibalikkan
tubuhnya hingga ia menghadap Ruki. Dibelainya pelan pipi Ruki dengan lembut.
Senyuman itu tetap terpancar di wajah tampan Reita pagi itu.
Mata tajam dan teduh Reita mengamati dan seakan
menikmati setiap inchi dan setiap lekuk wajah manis Ruki. Tangannya yang tadi
hanya berani menyentuh sebatas pipi Ruki kini mulai bergerak menyentuh helai
helai rambut blonde Ruki.
Dimainkannya dengan lembut tiap helai rambut halus
Ruki. Tangannya mulai bergerak turun menghampiri hidung mancung Ruki. Jujur
saja ada keirian sedikit dari hati Reita saat menyentuh hidung Ruki.
Bibirnya sedikit merengut menyadari hidung yang
dimilikinya tak semancung Ruki. Namun rengutan itu berganti dengan ekspresi
yang seakan ketakutan saat jarinya menyentuh bibir Ruki yang kecil merah namun
begitu berisi.
Lagi lagi wajah Ruki yang terluka dan mata Ruki yang
berkaca kaca saat dia menyentuh bibir itu terlintas dibenaknya. Reita
memejamkan matanya dan menghirup nafasnya dalam dalam menahan gejolaknya.
Ditatapnya lagi wajah Ruki yang masih pulas. Namun
kali ini mata Reita memancarkan sinar luka. Ya. Hatinya terkoyak.
“Ruki...
Ruki hiks... Ruki lihat orang yang Ruki suka berciuman dengan oranglain...
hiks...huwaa...”
Kata kata Ruki yang terucap saat bersama Hizaki
malam itu terngiang kembali di telinganya. Hatinya semakin terkoyak mendengar
pengakuan adiknya. Meskipun Ruki tidak benar benar menyebut namanya, tapi ia
jelas tahu siapa orang itu. Ditambah lagi dengan sikap Ruki yang berubah
padanya.
“Ruki... apa Reitanii salah menyukai Ruki?” bisik Reita sambil menyentuh kembali
bibir Ruki dengan bibirnya singkat.
Reita beranjak dari ranjangnya. Dia berbalik dan
menatap Ruki yang masih saja terlelap, “Aku menyukaimu...” kata Reita pelan
sebelum ia pergi keluar kamarnya.
>_</
Blam
Tepat pintu kamar itu tertutup. Sosok mungil yang
tertidur itu membuka matanya pelan. Perlahan ia bangkitdan terduduk diatas
ranjangnya. Mata hazelnya menatap lurus kearh pintu yang baru saja tertutup.
Disentuhnya bibirnya dengan gemetar.
“Reitanii...”
bisiknya pelan diiringi mengalirnya air bening dari sudut mata indahnya.
“Aku... Reitanii...
aku juga menyukaimu...hiks...” isak Ruki sambil menutup mukanya denagn kedua
tangannya.
>_</
“Ittekimasu,
Kaasan!!!” teriak Ruki sambil berlari keluar dengan buru buru.
“Ruki!! Hati hati!! Jangan buru buru!!!” balas
teriak Hizaki denagn cemas menatap kepergian putra mungilnya.
‘Gawat! Aku terlambat! Sampai sampai Reitanii terpaksa kusuruh meninggalkanku...’
pekik Ruki sambil terus berlari ke stasiun.
>_</
Reita POV
“Psst! Psst! Hei! Reita!” bisik Aoi memanggilku
membuat aku terpaksa menoleh kearahnya. Padahalkan ini kan waktu pelajaran Yuki
sensei.
“Ru...ki...” bisiknya.
“Ah??” tanyaku lagi karena aku tidak bisa menangkap
suaranya dengan baik.
Kulihat ia menyobek kertas dan menulis sesuatu di
kertas itu. Dan aku tahu apa yang akan dilakukannya. Aku dengan sigap menangkap
kertas itu sebelum ketahuan Yuki sensei.
Kubuka kertas itu dan menyembunyikan dibalik buku
catatanku dan mencoba membaca tulisan mawut mawut Aoi.
Mana
Ruki? Dia sakit?
Kubalas tulisan itu,
Tidak.
Dia tadi bangun kesiangan... aku juga tidak tahu kenapa dia belum datang. Yang
pastinya dia tidak sakit, tadi dia menyuruhku berangkat duluan.
Kulempar kembali kertas itu. Kulihat Aoi membacanya dan menoleh kearahku dan menatapku penuh
tanya. Dan aku hanya bisa mengangkat bahuku.
“Suzukisan,
Shiroyamasan... kalian bisa tenang di
pelajaranku atau lebih memilih belajar di luar kelas?”
Pertanyaan tegas dan dingin dari Yuki sensei membuatku sedikit bergidik ngeri,
“Sumimasen, Yuki sensei...” jawabku sambil menunduk.
Perlahan kupandang keluar dari jendela melihat
halaman sekolah. Tidak kulihat sosok Ruki samasekali.
‘Ruki... kau—‘
“Akh!” pekikku spontan saat melihat sosok mungil
berlari kencang dari arah gerbang sekolah.
“Suzukisan,
apa yang kamu lihat?” tanya dingin Yuki sensei lagi membuatku langsung tersadar
dari kebodohanku.
“Yu...Yuki sensei...
tidak ada.” Jawabku pelan sambil
memandang wajah Yuki sensei yang
tampak kesal.
“Kalau kamu masih ingin di kelas saya, sebaiknya
jangan membuat saya kesal.” Kata Yuki sensei
dingin yang disambut dengan cekikikkan dari teman teman sekelasku.
“Wa...wakarimasu,
Yuki sensei...”
>_</
“Ruki benar benar tidak masuk ya?” tanya Aoi
menghampiri bangku Reita.
Plak!
Reita menepuk jidatnya sendiri seakan melupakan
sesuatu yang penting, “Astaga! Gawat!” pekik Reita panik sambil bergegas keluar
dari kelasnya.
“Rei! Woy! Ada apa?” teriak Aoi.
“Aku mau cari Ruki!” balas Reita masih tetap berlari ke koridor kelas.
‘Reita bodoh! Bisa bisanya lupa tentang Ruki. Dimana
dia sekarang.’ Rutuk Reita yang masih tetap berlari dan ...
Bruk
“Aaw!”
“Gomen!”
kata Reita panik sambil membantu bediri sosok yang barusan ditabraknya.
“Daijo...Reita
senpai! Kebetulan sekali aku ma—“
“Maaf Kai nanti saja ya? Aku mau cari Ruki dulu. Jya!!” kata Reita sambil meninggalkan
Kai yang gondok.
“Aku belum selesai. Reita senpai!!!” panggil Kai yang lalu ikut menyusul kemana perginya
Reita.
>_</
Ruki POV
“Yaah terpaksa bolos pelajaran Yuki sensei dech... haaah~” keluhku sambil
tiduran dan menatap langit biru yang silau.
Ya seperti yang kubilang tadi. Aku bolos pelajaran
Yuki sensei. Gara gara aku telat
berangkat. Lebih baik bolos saja seperti ini daripada aku jadi sasaran hukuman
dari Yuki sensei. Apalagi Yuki sensei terkenal menyeramkan kalau
menyangkut tentang hukuman.
“Hiiii~ lebih baik tiduran disini sampai mata
pelajaran selanjutnya...” kataku sendiri dan mulai menutup mataku dan merasakan
desauan angin yang menyapu wajahku.
Haah kalau anginnya seperti ini bisa bisa aku benar
benar tertidur sampai jam sekolah usai. Tapi masa bodo ah! Sekali kali
melanggar tidak apa kan? Sebatas untuk pengalaman saja.
“Hihihihi...” kikikku pelan hingga yang kuharapakn
benar benar terjadi...
>_</
Greek
Pintu masuk atap sekolah terbuka dari dalam dan
memunculkan sosok pirang bernoseband dari dalamnya. Dan sepertinya suara pintu
dan derap langkah pemuda itu tidak bisa mengusik ketenangan tidur Ruki.
“Ternyata benar kau disini ya, Ru...ah...dasar...”
kata Reita sambil tersenyum melihat Ruki yang tertidur tanpa menyadari
kedatangannya.
Reita berjongkok disamping Ruki yang terbaring
dibawah. Disilangkan kedua tangannya di dadanya, “ Dasar tukang tidur. Bisa
bisanya kau tidur disini?”
Reita menggoyangkan tubuh Ruki pelan, “Ayo bangun
penidur!!! Ini sudah jam berapa!!!?” teriak Reita di telinga Ruki.
“AAAAA!!!!” teriak Ruki kaget langsung berdiri dari
tidurnya dengan mata yang masih terperanjat.
“Hahhahahahahaha....” Reita tertawa keras melihat
reaksi Ruki.
Ruki melirik tajam ke arah Reita, “Reitanii! Kau!!”
“Hahahahaha....” Reita masih tetap tertawa. Tapi
kali ini dia tertawa sambil memegang perutnya.
“Kurang ajar!! Jahat!!! Kejam!!!” umpat Ruki sambil
menerjang tubuh Reita hingga terbaring di bawah.
“Kau...ahaha...kau lucu sekali Ruki...hahaha...”
gelak Reita sambil melidungi wajahnya dari pukulan pukulan Ruki.
“Jahat! Aku benci Reitanii!!” teriak Ruki.
“...” Reita terdiam seketika.
“Aku benci!!! Aku ben—ump”
Umpatan umpatan dari mulut Ruki seketika terhenti.
Mendadak suasana di atap sekolah itu menjadi senyap. Gerakan tangan Ruki
seketika berhenti dan mematung. Mata hazel Ruki membuka semakin lebar melihat
wajah Reita yang sudah sangat dekat dengannya.
“Re...Reita senpai...”
desis pelan sosok manis berdimple yang sedari tadi bersembunyi dan mengamati
kedua senpainya itu dari balik pintu.
Matanya juga terperanjat melihat adegan itu terjadi
di depan matanya. Adegan yang benar benar tidak ingin dilihatnya untuk saat ini
dan untuk selamanya.
TSUZUKU
Hay minna... maaf
lama updatenya ya??
Ne, DONT BE
SILENT READER!!! Onegai for LIKE
COMENT CACIMAKI KRITIK SARANnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar