Halaman

Sakura Trees

Selasa, 25 September 2012

Fanfict Forever Love You 3


Title                 : Forever Love You
Author             : Bininya Ruki si Heny Matsumoto!!! XDD
Chapter           : 3/?
Fandom           : The GazettE, Versailess
Genre              : Romance, drama life, familly, INCEST
Rated              : PG
Pairing             : Reita x Ruki *pada akhirnya balik bikin pairin ni lagi*
Disclaimer      : Akang Ruki sang pokalist nan kawaii nan kakkoi mo nan bantet nan boncel juga *plak plak plak xD* adalah milik sang author nan kawaii*ikut narsis dikit* plak!#
NOTE             : iyah ini fict tercipta dari kegajean otak saya yang mau akut. Nah minna tolong disantap fict abal ini. Dan segera ambil kantung plastik jika mao muntah. Dan sya tegaskan disini bahwa ini Real Fict saya!!!


DOUZO...


“Reinii ayo pulang...”
“Gomen, Ruki. Aku...”
“Reita senpai!”

Seseorang memanggil Reita ketika Ruki mengajaknya  pulang bersama. Dan orang itu adalah orang yang saat ini sangat tidak diharapkan kemunculannya oleh Ruki. Seseorang yang membuat dadanya terasa sesak saat melihat dia bersama dengan kakaknya.

“Kai...” balas Reita.
“...” Ruki hanya diam dongkol melihat Kai mendekat k earah mereka.
“Reita senpai ayo...” ajak Kai tanpa memperhatikan Ruki disamping Reita.
“Oke. Tapi sebentar dulu...”

Reita menoleh kearah Ruki. Dipegangnya kedua bahu adiknya dan tersenyum padanya.

Niichan ada keperluan sedikit dengan Kai. Jadi hari ini pulanglah dulu. Ya?” kata Reita sambil mengacak rambut Ruki pelan.
“Terserah. Aku pulang.” Jutek Ruki sambil ngeluyur pergi.
Kai hanya terbengong, “Apa baik baik saja?”
“Ah daijoubu. Nanti juga reda. Ayo berangkat.” Ajak Reita.
“Oke.” Jawab Kai riang.

>_</

Ruki POV

“Reinii...”
“Kamu pulang dulu ya? Niichan masih ada perlu.” Jawabnya.
Kugembungkan pipiku dongkol, “Dengan Kai lagi?”
“Iya.. sudah dulu ya? Dia sudah menungguku disana. Jya..” katanya sambil berlari ke tempat Kai.
“Akhh! Kai lagi Kai lagi!” umpatku kesal.

Aku benar benar kesal dengan Reinii. Kenapa sih akhir akhir ini dia lebih sering menghabiskan waktunya dengan Kai genit itu!? Aku tidak suka! Tidak bisa lagi pulang bersama lagi! Pulang pun langsung makan, belajar terus tidur.

Ada apa sih mereka? Sibuk sekali kelihatannya. Sampai sampai aku dicuekkin. Apalagi seperti sekarang ini.

“Reita! Kai mencarimu!!” teriak cempreng Uruha dari arah pintu. Dan dapat kulihat Kai tersenyum manis pada Reinii yang menghampirinya.
“Huh!” dengusku kesal. Dongkol sekali persaanku.
“Ada apa Ruuchan? Jengkel sekali kelihatannya...” tanya  Aoi mengambil satu kursi menghadap kearahku.
“Bukan kelihatannya. Tapi memang beneran kesel!” umpatku sambil terus kukerucutkan bibirku.
“Hahahaha...” Aoi tertawa.
Kupelototi dia kesal, “Kenapa tertawa!? Apa ini lucu!?”
“Ekh...hehehehe... pissu Ruuchan~ hehehe...” katanya cengengesan.
“Huh! Reinii dan Aoii sama sama menyebalkan!” umpatku dan Aoi kembali tertawa.
“Hentikan! Jangan tertawa!” pekikku kesal.
“Eh eh eh ada apa ini?” Uruha menengahi kami.
“Umpf—hahaha...Ini adik Reita cemburu..hahaha...” jelas Aoi sambil terus tertawa.
Uruha hanya menggelengkan kepalanya heran melihat kekasihnya, “Ruunyan jangan hiraukan si dower ini. Anggap saja dia itu ikan kehabisan air.”
“Ekh! Kau bilang apa!? berani sekali kau mengataiku dower. Pakai bawa ikan ikan segala lagi!?” protes Aoi tersinggung sedangkan Uruha menatap enteng.
“Lalu ini apa namanya kalau bukan dower ha?” tanya Uruha enteng sambil menyentuh bibir Aoi dengan telunjuknya.
“I..ini namanya seksi tahu!? Bukan dower. Kamu pasti jatuh cinta juga karena bibir ini kan?” bela Aoi percya diri.

Perasaan beratku perlahan mulai menghilang saat melihat tingkah sahabat konyol Reinii di depanku sama saat seperti ini. Aku menahan tawa saat tingkah mereka semakin konyol. Yaah setidaknya masih ada yang perhatian denganku. Tapi masih saja aku ingin perhatian dari Reinii. Aku ingin Reinii ku kembali seperti dulu.

‘Mungkin sebaiknya nanti ku ikuti mereka berdua pergi sepulang sekolah nanti.’ Pikirku.

>_</


Seperti rencana awal. Saat ini Ruki tengah membuntuti diam diam kakaknya bersama Kai. Dengan jantungnya yang cukup berdebar selain karena takut ketahuan, ia juga merasa ingin tahu apa yang dilakukan kakak tirinya itu.

“Eh? Kenapa mereka datang ke tempat seperti ini?” bisik Ruki sendiri saat melihat kakaknya dan Kai memasuki kawasan apartemen.
“Mereka mau apa kesini? Apa jangan jangan... ah tidak tidak! Itu tidak boleh!” kata Ruki sambil menggelengkan kepalanya mengusir pikiran pikiran buruk terhadap kakaknya.

Ruki menanti cukup lama kakaknya dari apartemen itu hingga tak lama kemudian ia melihat orang yang dinantinya keluar dari kawasan itu.

“Mau kemana mereka? Bukannya ini sudah terlalu sore?” gumamnya sambil terus menguntit mereka.
“Akh!” pekik Ruki tertahan ketika ia hampir ketahuan kakaknya ketika Reita tiba tiba menoleh kebelakang.
“Gawat! Sepertinya Reinii merasa kuikuti.” Bisik Ruki pelan sambil perlahan mengintip dari tempat persembunyiannya.

Setelah dirasa cukup aman Ruki pun keluar dari persembunyiannya dan kembali menguntit mereka. Jujur saja Ruki merasa agak takut ketika langit semakin gelap. Apalagi Reita dan Kai melewati gang dan jalan yang cukup sepi.

“Haduuh mereka mau kemana sih? Jauh amat...” kata Ruki.

Dan tak lama kemudian Reita dan Kai berhenti disebuah rumah. Ruki pun mengintip dari balik tembok yang tak jauh dari tempat Reita dan Kai.

“Sepertinya ini rumah Kai itu...” gumam Ruki yang masih tetap saja mengintai kakaknya.
“Bicara apa sih mereka? Lama banget. Apa nggak capek daritadi kesana kesini terus? Aku saja sudah ca—“ rutukkan Ruki terpotong ketika matanya sempat melihat adegan yang tidak disangka sangka olehnya.
“Reinii...” lirih Ruki dengan bibir bergetar menahan tangis.
“Ternyata yang Reinii... aku benci Reinii.” Kata Ruki bergetar.

Hatinya tertusuk pedih melihat kejadian  tadi. Ia tidak percaya kalau Reita akan melakukan hal itu pada Kai. Ruki terus berlari meninggalkan tempat itu sambil menangis. Ia terus berlari dengan membawa luka di hatinya.

>_</


“Reita senpai tidak mampir dulu ke rumah?” tanya Kai.
Reita tersenyum, “Tidak usah. Aku harus cepat pulang. Orang orang di rumahku pasti sudah menunggu.”
“Eh begitu ya... ya sudahlah tidak apa. Hati hati, Senpai..” kata Kai.
“Oke...Jya~”

Kai menundukkan wajahnya dan tiba tiba ia berlari menyusul Reita. Ditariknya lengan Reita hingga Reita menolehkan wajahnya ke belakang dan...

Cup

Kecupan sekilas diberikan Kai pada bibir kering Reita. Kai melepaskan cenkeramannya dan menyembunyikan rona wajahnya. Sedangkan Reita masih tercengang.

Kai membungkukkan badannya, “Terimakasih Senpai sudah mau membantuku mencarikan apato untukku beberapa hari ini.”
“Kai...” desis Reita pelan setelah tersadar.
Kai mengangkat wajahnya dan menatap Reita.  Wajah Kai memerah mengingat apa yang baru saja ia lakukan pada Reita.

“Gomen nasai, Senpai!!” teriaknya sambil berbalik lari meninggalkan Reita yang masih mematung ditempatnya.

Reita hanya bisa menatap sendu Kai hingga ia masuk ke rumahnya. Dilangkahkan kakinya dengan gontai. Sambil berjalan pulang ia sempat memegang bibirnya. Ingatannya kembali pada kejadian beberapa saat yang lalu.

Dihembuskan nafasnya panjang panjang, “Kai...” gumamnya lirih dengan mata sayu.



TSUZUKU

Ceritanya aneeeh!!!! Ane kagak puas! Kagak puas!!! Ne, minna chap 3 akhirnya rampung juga. Gomen kalo critanya makin ruwet dan bingungin. Kapan sih ane bisa fanfict yang beneh dan ngeh? Kagak pernah deh perasaan. Abal, garing, ancur melulu hasilnya. Tapi tetep minna, ane mohon KRITIK SARAN CACI MAKI KOMENT LIKEnya untuk intropeksi diri....

Gomen yang udah kena tag dan nyesel udah kena tag dari ane... U can remove it if it disturb u...*eigo ancur pula*

Ne, DONT BE SILENT READER!!!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar