Halaman

Sakura Trees

Jumat, 13 Juli 2012

Fanfict Forever Love You chap 1


Title                 : Forever Love You
Author             : Bininya Ruki si Heny Matsumoto!!! XDD
Chapter           : 1/?
Fandom           : The GazettE, Versailess
Genre              : Romance, drama life, familly, INCEST
Rated              : PG
Pairing             : Reita x Ruki *pada akhirnya balik bikin pairin ni lagi*
Disclaimer      : Akang Ruki sang pokalist nan kawaii nan kakkoi mo nan bantet nan boncel juga *plak plak plak xD* adalah milik sang author nan kawaii*ikut narsis dikit* plak!#
NOTE             : iyah ini fict tercipta dari kegajean otak saya yang mau akut. Nah minna tolong disantap fict abal ini. Dan segera ambil kantung plastik jika mao muntah. Dan sya tegaskan disini bahwa ini Real Fict saya!!!


DOUZO...



Niichan!! Hentikan! Jangan ngebut. Hentikan menyetir mobil seperti ini!!” pinta pria bertubuh mungil itu pada seseorang disampingnya.
“...” orang itu tetap terdiam dan tetap menyetir kebut kebutan tanpa memperdulikan protes adik tercintanya.
“Kumohon, Reinii... hentikan! Kita harus berhenti, Reinii!!”
“Aku tidak bisa, Ruki. Aku tidak mau melepasmu. Lebih baik kita pergi jauh jauh dari mereka.” Sahut pria itu sambil tetap fokus pada kegiatannya.
“Kumohon, Rei... ini tidak baik. Kita harus membicarakannya lagi.” Pinta Ruki kembali dengan wajah ingin menangis.
“Tidak. Mereka pasti akan memisahkan kita. Aku tidak mau.” Reita bersikukuh.
“Hentikan Rei!! Bagaimanapun mereka adalah orangtua kita.” Pekik Ruki sambil mengguncang bahu Reita.
Reita menoleh pada Ruki dan menatap marah, “Kau tidak mengerti apa yang kuucapkan, Ruki? Atau kau tidak benar benar mencintaiku!?” bentak Reita tajam.

PLAK!!
Ruki menampar pipi Reita dengan keras. Airmata Ruki semakin mengalir di pipi chubby nya. Ditatapnya marah mata Reita. Hatinya sakit.

“Jangan pernah kau ucapkan kata kata itu! Aku mencintaimu, Reita. Kalau  aku hanya main main saja aku tidak mau berada dalam situasi seperti ini!!” cecar Ruki dengan mata kepedihan.
“...”
“Kau dengar!! Aku mencintaimu, tidak peduli dengan status kita. Aku mencintaimu dan selalu mencintaimu!” teriak Ruki pilu.
“Ruki...”
“Hiks...kau ragu perasaanku, Rei...hiks...” isak Ruki.
“Ruki... maaf aku hanya kalap. Aku juga—“

TIN TIIIN TIIN

“REITA LIHAT DEPAN!!!” jerit Ruki seketika saat datang mobil lain dari arah berlawanan dengan mobil mereka.


>_</



“Nah Ruki... ini kakakmu yang baru. Reita namanya. Perkenalkan dirimu padanya.” Suruh Hizaki pada putranya sambil mendorong pelan tubuh mungil putranya.
“Na...nama saya Ruki. Salam kenal, Niichan...” kata Ruki gugup ketika ia berhadapan dengan sosok pirang jangkung yang kini sebagai kakak barunya. Atau lebih tepatnya kakak tirinya.
“Hehehe... jangan gugup seperti itu, Ruchan. Santai sajalah...” jawab Reita sambil mengacak rambut blonde Ruki pelan.

Deg deg! Blush!
Seketika wajah Ruki merona ketika melihat sosok kakaknya yang tersenyum padanya. Tampan. Itulah kesan pertama Ruki pada kakaknya. Jantung Ruki mulai berdetak tidak biasa.

“Hahaha... lihat wajah Ruki memerah. Jangan malu padanya, Ruki... dia memang suka menggoda. Hahaha...” kata Kamijou yang sedari tadi berdiri di sampinhg Hizaki—istri barunya.
“Tolong ya Reinii antarkan Ruki ke kamarnya. Kaasan ingin berbicara sebentar dengan Tousan...” pinta Hizaki pada Reita dengan lembut yang disambut dengan kerutan kening Reita.
“Tunggu, Kaasan... bukankah hanya ada 2 kamar tidur di rumah ini?...” tanya Reita yang membuat jantung Ruki semakin cepat berdetak.
‘Jangan jangan aku dan dia...’
“O iya, Kaasan lupa. Kalian mulai sekarang tidur sekamar ya? Ruki, sekarang ada yang menemanimu tidur. Jadi kalau ada suara petir kau tidak perlu menangis sendirian...” tutur Hizaki.
‘Oh Kami-sama... ternyata benar...’ keluh Ruki dalam hati.

Deg deg deg...
“Eh? Jadi benar kami sekamar? Lalu Ruchan takut petir??” tanya Reita.
“Kaasan~ jangan buka aib dong~” rajuk Ruki sambil menggembungkan pipinya lucu.

Seketika Hizaki dan Kamijou tertawa melihat sikap Ruki. Berbeda dengan sikap Reita yang sejenak terpaku melihat sosok pemuda di depannya itu. Matanya tampak intens mengamati sosok mungil di depannya. Hingga membuat Ruki tersadar kalau ia sedang diamati seseorang.

Deg!
‘Re...Reinii... jangan memandangku seperti itu. Kau tidak tahu kalau aku hampir mati melihatmu seperti itu...’ bathin Ruki sambil menekuk wajahnya yang memerah.

Sedangkan Reita...

Deg deg...
‘Apa ini? Tidak! Jangan bilang kalau ini Love the first sight?!? Ini tidak mungkin kan? Masa dia...’ pikir Reita yang kemudian ikut ikutan menunduk menyembunyikan rona wajahnya.


>_</

Ruki POV


“Nah ini kamar kita berdua. Kuharap kau nyaman tinggal dikamar ini bersamaku.” Katanya ketika aku masuk kedalam kamarya. Ah bukan. Kamar kami berdua tepatnya.

Kulayangkan pandanganku ke semua sudut kamar. Aku rasa kamar ini akan terasa nyaman asalkan benda benda  itu berada di tempatnya masinng masing. Yah kurasa kalian bisa melihatnya.

Baju bajunya yang mungkin habis dipakainya digeletakkan begitu saja di atas ranjangnya. Buku buku yang tidak jelas berantakkan di atas mejanya. Handuknya yang basah di letakkan begitu saja di lantai. Bed covernya yang lecek tidak berbentuk. Dan di dinding...ah Ya Tuhan... ada gambar wanita yang terlihat ‘Uwah’ tertempel. Aku hanya meringis melihatnya.

“Ah iya. Jangan lihat yang ini ya?... hehehe...” katanya sambil berlari kearah gambar itu dan melepasnya dari dindingnya.
“Hehehe... nah sudah beres kan?” katanya sambil meringis salah tingkah kearahku.
Aku hanya menghela nafas panjang.
“Kamu capek ya dari perjalanan jauh? Istirahat saja dulu...” suruhnya.
“Maaf aku tidak bisa tidur dalam keadaan seperti ini.” Jawabku tegas.

Ya jelas lah aku tidak bisa tidur dalam kamar seperti kapal pecah seperti ini. Kulihat dia hanya tertegun. Mungkin kata yang kulontarkan barusan menyinggungnya. Tapi benar yang kubilang kan? Aku tidak bisa.


>_</

Reita POV

“Maaf aku tidak bisa tidur dalam keadaan seperti ini.”

Deg!
Heeh~ aku tidak menyangka dia punya lidah yang cukup tajam untuk ini. Tapi dari nadanya bicara, sepertinya ia terlalu polos untuk seumurannya. Tapi tetap saja kata katanya tajam sekali.

“Hmm ya sudah aku rapikan dulu kamar kita. Baru nanti Ruki tidur...” katanya seraya menghampiri ranjangku dan mulai mengambil benda benda tidak jelas dari atas ranjangku. Aku jadi malu sendiri.

“Tidak usah. Kamu istirahat saja. Aku saja yang beresin.” Kataku lalu kuambil barang barangku dari tangannya.
“Ta...”
“Sudah kamu jangan membantah atau Niichan akan marah padamu.” Ancamku sambil kutatap tajam matanya.

Dan tepat dugaanku. Dia terlalu lugu untuk seumurannya itu. Padahal aku hanya menggertaknya saja. Tapi dia benar benar percaya dan dia seketika duduk diam di meja belajarku.

Hihihi... aku jadi ingin tertawa melihat ekspresi ketakutannya. Wajahnya itu semakin menggemaskan. Membuatku ingin men— haah~ keinginan konyol ini datang lagi.

‘Dia itu adikmu, bodoh. Jangan sampai kau menyukainya!!’ rutukku dalam hati.

Tapi yang kukatakan tadi sesungguhnya. Aku tidak boleh dan jangan sampai aku menyukainya meskipun ia sebatas adik tiriku. Aku tidak boleh menyukainya.

‘Ruki...nama yang indah dan menggemaskan. Sosok yang menarik...’ bathinku.



TSUZUKU

Jiah pada akhirnya balik lagi ke pairing ini. Pairing awal ane. Reituki... padahal ane cemburu berat kalau Ruki dipasangin sama si parkit. Tapi kalau mereka kagak disatuin ane ngrasa ada yang kurang. Kurang manteb dah pokoknya*plin plan*.

Sudah abaikan cucol gaje sang Author Kawaii*plak*. Sekarang ane minta seperti biasanya... Yup! 
Tambah gaje aja nich panpict... ONEGAI  MINNA....
DONT BE SILENT READER!!!

Yang keberatan di tag silahkan bilang dan remove yak??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar