Title :
Forever Love You
Author :
Bininya Ruki si Heny Matsumoto!!! XDD
Chapter :
1/?
Fandom :
The GazettE, Versailess
Genre :
Romance, drama life, familly, INCEST
Rated :
PG
Pairing :
Reita x Ruki *pada akhirnya balik bikin pairin ni lagi*
Disclaimer : Akang Ruki sang pokalist nan kawaii nan kakkoi mo nan bantet nan boncel
juga *plak plak plak xD* adalah milik
sang author nan kawaii*ikut narsis dikit* plak!#
NOTE :
iyah ini fict tercipta dari kegajean otak saya yang mau akut. Nah minna tolong
disantap fict abal ini. Dan segera ambil kantung plastik jika mao muntah. Dan
sya tegaskan disini bahwa ini Real Fict saya!!!
DOUZO...
“Niichan!!
Hentikan! Jangan ngebut. Hentikan menyetir mobil seperti ini!!” pinta pria
bertubuh mungil itu pada seseorang disampingnya.
“...” orang itu tetap terdiam dan tetap
menyetir kebut kebutan tanpa memperdulikan protes adik tercintanya.
“Kumohon, Reinii... hentikan! Kita harus berhenti, Reinii!!”
“Aku tidak bisa, Ruki. Aku tidak mau
melepasmu. Lebih baik kita pergi jauh jauh dari mereka.” Sahut pria itu sambil
tetap fokus pada kegiatannya.
“Kumohon, Rei... ini tidak baik. Kita
harus membicarakannya lagi.” Pinta Ruki kembali dengan wajah ingin menangis.
“Tidak. Mereka pasti akan memisahkan
kita. Aku tidak mau.” Reita bersikukuh.
“Hentikan Rei!! Bagaimanapun mereka
adalah orangtua kita.” Pekik Ruki sambil mengguncang bahu Reita.
Reita menoleh pada Ruki dan menatap
marah, “Kau tidak mengerti apa yang kuucapkan, Ruki? Atau kau tidak benar benar
mencintaiku!?” bentak Reita tajam.
PLAK!!
Ruki menampar pipi Reita dengan keras.
Airmata Ruki semakin mengalir di pipi chubby nya. Ditatapnya marah mata Reita.
Hatinya sakit.
“Jangan pernah kau ucapkan kata kata
itu! Aku mencintaimu, Reita. Kalau aku
hanya main main saja aku tidak mau berada dalam situasi seperti ini!!” cecar
Ruki dengan mata kepedihan.
“...”
“Kau dengar!! Aku mencintaimu, tidak peduli
dengan status kita. Aku mencintaimu dan selalu mencintaimu!” teriak Ruki pilu.
“Ruki...”
“Hiks...kau ragu perasaanku,
Rei...hiks...” isak Ruki.
“Ruki... maaf aku hanya kalap. Aku
juga—“
TIN
TIIIN TIIN
“REITA LIHAT DEPAN!!!” jerit Ruki
seketika saat datang mobil lain dari arah berlawanan dengan mobil mereka.
>_</
“Nah Ruki... ini kakakmu yang baru.
Reita namanya. Perkenalkan dirimu padanya.” Suruh Hizaki pada putranya sambil
mendorong pelan tubuh mungil putranya.
“Na...nama saya Ruki. Salam kenal, Niichan...” kata Ruki gugup ketika ia
berhadapan dengan sosok pirang jangkung yang kini sebagai kakak barunya. Atau
lebih tepatnya kakak tirinya.
“Hehehe... jangan gugup seperti itu, Ruchan. Santai sajalah...” jawab Reita
sambil mengacak rambut blonde Ruki pelan.
Deg
deg! Blush!
Seketika wajah Ruki merona ketika
melihat sosok kakaknya yang tersenyum padanya. Tampan. Itulah kesan pertama Ruki
pada kakaknya. Jantung Ruki mulai berdetak tidak biasa.
“Hahaha... lihat wajah Ruki memerah.
Jangan malu padanya, Ruki... dia memang suka menggoda. Hahaha...” kata Kamijou
yang sedari tadi berdiri di sampinhg Hizaki—istri barunya.
“Tolong ya Reinii antarkan Ruki ke kamarnya. Kaasan ingin berbicara sebentar dengan Tousan...” pinta Hizaki pada Reita dengan lembut yang disambut dengan
kerutan kening Reita.
“Tunggu, Kaasan... bukankah hanya ada 2 kamar tidur di rumah ini?...” tanya
Reita yang membuat jantung Ruki semakin cepat berdetak.
‘Jangan jangan aku dan dia...’
“O iya, Kaasan lupa. Kalian mulai sekarang tidur sekamar ya? Ruki, sekarang
ada yang menemanimu tidur. Jadi kalau ada suara petir kau tidak perlu menangis
sendirian...” tutur Hizaki.
‘Oh Kami-sama... ternyata benar...’ keluh Ruki dalam hati.
Deg
deg deg...
“Eh? Jadi benar kami sekamar? Lalu Ruchan takut petir??” tanya Reita.
“Kaasan~
jangan buka aib dong~” rajuk Ruki sambil menggembungkan pipinya lucu.
Seketika Hizaki dan Kamijou tertawa
melihat sikap Ruki. Berbeda dengan sikap Reita yang sejenak terpaku melihat
sosok pemuda di depannya itu. Matanya tampak intens mengamati sosok mungil di
depannya. Hingga membuat Ruki tersadar kalau ia sedang diamati seseorang.
Deg!
‘Re...Reinii... jangan memandangku seperti itu. Kau tidak tahu kalau aku
hampir mati melihatmu seperti itu...’ bathin Ruki sambil menekuk wajahnya yang
memerah.
Sedangkan Reita...
Deg
deg...
‘Apa ini? Tidak! Jangan bilang kalau ini
Love the first sight?!? Ini tidak mungkin kan? Masa dia...’ pikir Reita yang
kemudian ikut ikutan menunduk menyembunyikan rona wajahnya.
>_</
Ruki POV
“Nah ini kamar kita berdua. Kuharap kau
nyaman tinggal dikamar ini bersamaku.” Katanya ketika aku masuk kedalam
kamarya. Ah bukan. Kamar kami berdua tepatnya.
Kulayangkan pandanganku ke semua sudut
kamar. Aku rasa kamar ini akan terasa nyaman asalkan benda benda itu berada di tempatnya masinng masing. Yah
kurasa kalian bisa melihatnya.
Baju bajunya yang mungkin habis
dipakainya digeletakkan begitu saja di atas ranjangnya. Buku buku yang tidak
jelas berantakkan di atas mejanya. Handuknya yang basah di letakkan begitu saja
di lantai. Bed covernya yang lecek tidak berbentuk. Dan di dinding...ah Ya
Tuhan... ada gambar wanita yang terlihat ‘Uwah’ tertempel. Aku hanya meringis
melihatnya.
“Ah iya. Jangan lihat yang ini ya?...
hehehe...” katanya sambil berlari kearah gambar itu dan melepasnya dari
dindingnya.
“Hehehe... nah sudah beres kan?” katanya
sambil meringis salah tingkah kearahku.
Aku hanya menghela nafas panjang.
“Kamu capek ya dari perjalanan jauh?
Istirahat saja dulu...” suruhnya.
“Maaf aku tidak bisa tidur dalam keadaan
seperti ini.” Jawabku tegas.
Ya jelas lah aku tidak bisa tidur dalam
kamar seperti kapal pecah seperti ini. Kulihat dia hanya tertegun. Mungkin kata
yang kulontarkan barusan menyinggungnya. Tapi benar yang kubilang kan? Aku
tidak bisa.
>_</
Reita POV
“Maaf aku tidak bisa tidur dalam keadaan
seperti ini.”
Deg!
Heeh~ aku tidak menyangka dia punya
lidah yang cukup tajam untuk ini. Tapi dari nadanya bicara, sepertinya ia
terlalu polos untuk seumurannya. Tapi tetap saja kata katanya tajam sekali.
“Hmm ya sudah aku rapikan dulu kamar
kita. Baru nanti Ruki tidur...” katanya seraya menghampiri ranjangku dan mulai
mengambil benda benda tidak jelas dari atas ranjangku. Aku jadi malu sendiri.
“Tidak usah. Kamu istirahat saja. Aku
saja yang beresin.” Kataku lalu kuambil barang barangku dari tangannya.
“Ta...”
“Sudah kamu jangan membantah atau Niichan akan marah padamu.” Ancamku
sambil kutatap tajam matanya.
Dan tepat dugaanku. Dia terlalu lugu
untuk seumurannya itu. Padahal aku hanya menggertaknya saja. Tapi dia benar
benar percaya dan dia seketika duduk diam di meja belajarku.
Hihihi... aku jadi ingin tertawa melihat
ekspresi ketakutannya. Wajahnya itu semakin menggemaskan. Membuatku ingin men—
haah~ keinginan konyol ini datang lagi.
‘Dia itu adikmu, bodoh. Jangan sampai
kau menyukainya!!’ rutukku dalam hati.
Tapi yang kukatakan tadi sesungguhnya.
Aku tidak boleh dan jangan sampai aku menyukainya meskipun ia sebatas adik
tiriku. Aku tidak boleh menyukainya.
‘Ruki...nama yang indah dan
menggemaskan. Sosok yang menarik...’ bathinku.
TSUZUKU
Jiah pada akhirnya balik lagi ke pairing
ini. Pairing awal ane. Reituki... padahal ane cemburu berat kalau Ruki
dipasangin sama si parkit. Tapi kalau mereka kagak disatuin ane ngrasa ada yang
kurang. Kurang manteb dah pokoknya*plin plan*.
Sudah abaikan cucol gaje sang Author
Kawaii*plak*. Sekarang ane minta seperti biasanya... Yup!
Tambah gaje aja nich panpict... ONEGAI MINNA....
DONT
BE SILENT READER!!!
Yang keberatan di tag silahkan bilang
dan remove yak??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar