Title : Shiroki Yuutsu (SongFict Mix)
[Oneshoot]
Author : si Henychan aka Matsumoto Heny
aka Istriya si Rukibon[cel] vokalis
kece.. :D
Genre/Rated : Inner(?), friendship, family / PG
Fandom : The GazettE
Disclaimer : Ini fict adalah milik saya. cerita ini milik saya. ini yang ngetik adalah saya. bahkan kepemilikan Ruki secara
sah adalah saya. pokoknya disini
semua adalah serba saya. *dikeroyok
reader*
NOTE : Gomen minna... saya menumpahkan
cucol saya disini hehehe... maklumlh tekanan bathin minna.. mungkin sebentar
lagi saya bakal masuk RSJ. Hehehe... minna san gomen jadi terpaksa dengerin
curhatan gak penting sang author narsis. Hahahaha...*masih bisa ketawa*. Disini
saya menggabungkan lagu SUICIDE SIRCUS
sama MISEINEN hehehehe...
Mood
Maker : Lagu mirip bgt...*kissu Ruki*
MISEINEN, SHIROKI YUUTSU*ver. To my parent* XD
MISEINEN, SHIROKI YUUTSU*ver. To my parent* XD
DOUZO...
I felt a chill, the
disappointment that increases
---aku merasakan hawa dingin,
kekecewaan yang bertambah
Aku
tidak ingin. Aku tidak ingin melihat dan menatap wajah itu. Aku akan merasa
mukaku sudah hilang untuk bertemu dengannya. Aku tidak akan berani. Aku ... aku
tidak akan tega melihat raut kekecewaan itu menghiasi wajahnya yang keras namun
kadangkalanya terasa meneduhkan hatiku.
[TICK TACK]
Nobody can't rewind time, don't
look away
---tak ada seorangpun bisa
memutar kembali waktu, jangan berpaling
Aku
tahu semua ini sudah terlanjur. Aku tahu aku tidak bisa berpaling lagi. Aku
tahu.. aku tahu itu. Seandainya bisa, aku ingin mengulang waktu. Aku akan memperbaikinya.
Aku akan berusaha lebih keras lagi. Tetapi, ini bukan dunia khayalan atau
fantasi dalam dongeng anak sebelum tidur. Ini dunia nyata. Mustahil seseorang
untuk memutar kembali waktu. Tapi mungkin saja saat ini ada celah kecil untukku
memperbaikinya sebelum terlalu jauh.
“Ruki,
kau mengulang?” tanya temanku bernoseband.
Aku
mengerutkan dahiku, “Mengulang? Apanya?” tanyaku.
Dia
memukul kepalaku pelan, “Kau bodoh apa pura-pura bodoh!? Jelas mengulang tes.”
“Apa!??”
tanyaku tak percaya.
Reita
menatapku heran, “Nih, baca dulu. Itu daftar materi pelajaran beserta siswa
yang mengulang.” Ucapnya sambil melemparkan selebaran padaku.
Aku
tak berani mengambil kertas itu. Aku hanya memandangi kertas itu. Tapi tatapan
tajam Reita membuatku harus mengambil kertas itu. Kubaca pelan pelan tulisan
itu yang sanggup membuat jantungku sempat bekerja lebih cepat dari biasanya.
Matsumoto
Takanori : - Bahasa Inggris
- Ilmu Kewarganegaraan
- Kimia
- Ilmu sosial
- Ilmu Kewarganegaraan
- Kimia
- Ilmu sosial
A..apa
ini? Ini bohong kan? Ini bukan namaku kan? Sekejap rasanya tubuhku mendingin.
Kepalaku pusing. Mataku masih menatap tajam ke araha kertas yang kupegang. Aku masih belum percaya dengan ini.
“Ruki?”
panggil Reita.
Aku
menatapnya, “Apa?” tanyaku balik.
Reita
menatapku khawatir, “Daijoubu?”
Aku
hanya menatap kosong, “Aku tidak percaya. Kenapa bisa?” gumamku.
Kurasakan
tanganku menghangat. Kutatap tanganku yang kini telah dalam genggaman Reita.
Aku menatap wajah Reita. Dia tersenyum. Aku tahu ia mencoba menenangkanku. Tapi
aku tahu itu tidak akan berguna.
fui ni me no mae wo fusaida kunou
no hibi ni kakechigau sono yuuutsu mo
---tiba tiba
menutup di depan mata, meski kemurungan jiiwa itu melintas dalam hari hari yang penuh penderitaan
000()000
Aku
menatap pintu rumahku. Kakiku terasa berat untuk dilangkahkan. Aku masih tetap
terpaku. Bagaimana ini? Aku takut.. aku benar-benar takut.
Hokorashige
ni kazashiteta, kodoku to iu PURAIDO wa
---aku bangga dengan kekayaan, bangga dengan yang disebut kesepian
---aku bangga dengan kekayaan, bangga dengan yang disebut kesepian
“Kaasan, aku besok mau pergi bersama
Reita dan yang lainnnya.” Ucapku saat makan malam.
“Besok
di rumah saja.” Ucap ibuku.
Aku
menghentikan makanku, “Ta..tapi...”
Wanita
itu menatapku tajam, “Jangan terlalu sering bermain. Di rumah saja istirahat
atau belajar sana.” Ucapnya tegas.
Aku
menunduk, “Ini kan hanya refreshing.
Belajar terus itu membosankan.” Belaku.
“Ingat.
Ayah dan Ibu telah membelikanmu laptop seperti yang Taka minta. Ayah dan Ibu
bekerja keras juga untuk biaya sekolah Taka. Ayah dan Ibu sudah berusaha
memenuhi kebutuhan Taka. Sekarang giliran Ayah dan Ibu menagih hasil dari kerja
keras kami selama ini.”
Hokorashige
ni kazashiteta jikoshuchou to iu RIOT
---Kebanggaan yang ku genggam, tuntutan yang disebut keributan
---Kebanggaan yang ku genggam, tuntutan yang disebut keributan
“...”
“Seandainya
hasil belajar Taka menurun, Taka tahu sendiri kan konsekuensinya? Jangan
kecewakan Ayah dan Ibu, Taka.” Ujarnya lagi namun terdengar lebih lembut.
Aku
hanya bisa mengangguk pelan sambil melanjutkan makanku.
Heartless day
---hari yang kejam
Bottom of the abyss
---dasar dari lubang terdalam
000()000
fusagikomi miushinau jibun wo
tachi
---aku menutup diri sendiri
yang kehilangan pandangan
Kurebahkan tubuhku di
ranjangku. Kurentangkan kedua tanganku. Kupandangi langit langit kamarku.
Sesekali kuhembuskan nafas panjang. Rasanya dadaku sesak sekali. Seakan dadaku
penuh. Kupejamkan mataku.
Kono
hikari no mukou ni wa jiyuu nado nakattanda
---sisi lain cahaya ini sudah tak ada kebebasan
---sisi lain cahaya ini sudah tak ada kebebasan
Haah... kenapa aku
seperti ini? Seperti ini tidak boleh, harus seperti itu. Seperti itu tidak boleh,
harus seperti ini. Haah... aku ingin keluar. Aku ingin keluar dari bola cahaya
ini. Kenapa harus cahaya ini yang
kupunya? Kenapa bayaran cahaya ini harus merengut kebebasanku?
arareteita
mainichi ni oboretetanda
---telah tenggelam dalam badai setiap hari
---telah tenggelam dalam badai setiap hari
Aku merasa lebih baik
saat di sekolah daripada di saat seperti ini. Selalu... mekipun tidak setiap
hari... seringkali waktu malamku harus
kuarungi dengan segudang kebingungan. Segudang rontaan dan pikiran.
Kizuitara
kodoku seotteta
---aku melihat kesepian membebaniku
---aku melihat kesepian membebaniku
Kesepian... kesendirian
seperti bukan hal yang aneh bagiku. Kesepian dan kesendirian bagiku sudah
mendarah daging denganku. Kau sudah pasti tahu bagaimana rasanya seperti itu
bukan? Aku jamin kau berbohong seandainya kau menjawab ‘tidak tahu’. Semua
orang pasti pernah merasakannya.
shitte hoshikatta sono kodoku mo
--- kesepian itupun aku ingin kau
tau
Rasanya bagaimana?
Sakit kan? Dingin kan? Membuatmu ingin marah kan? Ingin menangis kan? Lalu
bagaimana kalau semua itu terjadi selalu pada dirimu? Kau sanggup?
Hontou
wa hitori nante ne, nozonde nakattanda
---benar-benar sendiri tak ada yang bisa diharapkan
---benar-benar sendiri tak ada yang bisa diharapkan
Benar benar
menyedihkan. Rasanya aku ingin sekali berteriak dan menangis kencang disini.
Meskipun di rumah aku tak sendiri. Tetapi perasaanku tetap merasa sepi. Semakin
lama semakin terasa. Semakin sakit dan seakan semakin gencar membunuhku.
Konna
yowai boku no tame ni senaka oshite kureta
---demi aku yang lemah begini, punggungku terbebani
Chichi ya haha ya nakama no hagemasu
---dukungan ayah, ibu , teman
---demi aku yang lemah begini, punggungku terbebani
Chichi ya haha ya nakama no hagemasu
---dukungan ayah, ibu , teman
Aku merasa senang
dan bahagia mendapat semangat dan motivasi mereka. Dari Ayah. Dari Ibu
dan lainnya. Tetapi kadangkalanya aku merasa dukungan itu semakin hari menjadi
tuntutan bagiku. Tekanan bagiku. Aku takut... aku takut aku tidak bisa
memenuhinya.
Subarashiki
kazoku o mochi, subarashiki nakama o motta
---aku punya keluarga yang hebat, punya teman yang hebat
---aku punya keluarga yang hebat, punya teman yang hebat
Aku juga bahagia
memiliki mereka semua. Memiliki orangtua yang hebat. Teman-temanku yang selalu
tertawa denganku. Mencoba menghiburku dengan kekonyolannya. Menggodaku sampai
membuatku marah yang kemudian membuatku melupakannya lagi. Aku bahagia.
Ayah... Ibu... dua
orang yang berarti untukku. Apapun akan kulakukan untuk membuat senyuman itu
tetap menghiasi wajah mereka. Akan kulakukan meski itu akan merengut
kebebasanku. Kebebasan masa remajaku.
Aku tidak ingin melihat
senyum kekecewaan dari mereka. Terutama ibuku. Kalau sudah begini aku hanya
bisa pasrah. Aku harap hasil ujianku tidak seburuk dan menurun seperti yang
kupikirkan.
Aku masih memiliki
Tuhan. Aku berjanji jika aku diberi kesempatan lagi, aku akan berusaha lebih
keras lagi. Akan kubuat mereka benar benar tersenyum. Dan aku bisa mendapatkan
kebebasan yang selama ini kuinginkan. Yaa... semua yang kuinginkan...
Aoku
hareta ano sora ni, jiyuu ga aru to suru nara
---langit itu biru cerah jika ada kebebasan
Kono hokori tataki hane ga chigirette mo kamawanai
---aku membangun kebanggaan ini tak perduli sayapku terpotong potong
Boku wa hashiri dashita, gamushara ni sora o megakete
---aku telah berlari, menatap langit dengan berani
Hane o hiroge tobitatta rakkaten wa "jiyuu" na no dato
---membentangkan sayap, mulai terbang ke langit kebebasan
---langit itu biru cerah jika ada kebebasan
Kono hokori tataki hane ga chigirette mo kamawanai
---aku membangun kebanggaan ini tak perduli sayapku terpotong potong
Boku wa hashiri dashita, gamushara ni sora o megakete
---aku telah berlari, menatap langit dengan berani
Hane o hiroge tobitatta rakkaten wa "jiyuu" na no dato
---membentangkan sayap, mulai terbang ke langit kebebasan
OWARI
Nb: gomen ye ane curcol
sembarangan disini.. hehehe.. ini Cuma dalam rangka meringankan beban bathin
sang Author... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar