Apa
yang sebenarnya kuinginkan?
Apa
yang aku harapkan sebenarnya?
Apa
yang bisa membuatku sebuta ini?
Setakberdaya
seperti ini?
Inikah
yang disebut mereka dengan...
LOVE IS BLIND
By
Heny. A
“Dia bukan siapa –
siapa, Yue?” katanya sambil memegang bahuku.
Kupandang gadis dibelakangnya yang sedang menatapku
takut.
“Lebih baik kau pulang
dulu. Aku masih ada urusan.” Katanya lagi.
Kudongakkan wajahku, “Tapi...”
“Nanti kuhubungi.”
Ucapnya sebelum meninggalkanku sendirian di koridor sekolah yang sepi.
)))))000(((((
Kenapa? Kenapa aku bisa seperti ini? Mau saja
diperlakukannya seperti itu. Apa sebegitu besarnya dia? Kenapa aku tidak bisa
menentangnya?
Aku juga lelah. Lelah diperlakukan seperti itu.
Setiap kali aku berusaha untuk menentangnya tiba –tiba saja ada sesuatu dariku
yang mencegahku.
Setiap kali bibirku ingin memakinya. Mencacinya.
Memarahinya tiap kali dia membuatku sakit hati tetap saja bibirku ini terkunci
begitu saja. Terbungkam begitu saja.
Sebenarnya apa yang kuharapkan dari hubungan seperti
ini? Hubungan yang kuinginkan seperti kekasih kini tampak jelas seperti
perbudakkan. Hubungan antara Master
dan Slave-nya.
)))))0((((((
“Yue, kamu udah putus
ya sama si Riko?” tanya temanku sebangku.
Aku menoleh malas, “Kata siapa? Aku dan Riko masih
kok.”
Temanku itu mengangguk, “Tapi kok aku dengar kemarin
katanya si Riko jadian tuh sama anak kelas bahasa.”
Deg!
Wajahku terasa dingin, “Eh? Begitu ya? Mungkin cuma
rumor aja. Biasa kan itu buat si Riko?” kataku mengelak.
Lagi – lagi... kenapa dia masih saja terus berulah?
Apa dia sengaja? Kalau begini untuk apa dia bertahan hingga seperti ini?
Sebenarnya apa yang dia mau?
Aku tahu. Aku. Yueko hanya siswi SMA yang biasa –
biasa saja. Aku bukan siswi yang terlalu pintar. Juga aku bukan siswi yang begitu
cantik. Bisa dibilang aku hanya standart.
Aku juga masih tidak bisa percaya bagaimana bisa aku
berhubungan dengan Riko yang jelas – jelas dia itu siswa yang cukup menonjol.
))))0((((
“Kau kira aku ini bisa
kau bodohi ha? Udah berapa kali ini ha? Tetap aja kamu nggak ngaku!” cecarku
padanya saat aku kembali memergokkinya dengan siswi lain.
Aku bodoh sekali. Benar – benar bodoh sekali. Bisa – bisanya aku baru sadar kalau aku ini
hanya mainan untuknya.
Kenapa baru sekarang aku baru sadar kalau mungkin
saja kau sendiri adalah salah satu pacar dari pacar – pacar Riko. Kenapa lamban
sekali. Memangnya apa yang bisa dia dapatkan dariku.
))))0((((
Apa yang sebenarnya kuinginkan?
Apa yang aku harapkan sebenarnya?
Apa yang bisa membuatku sebuta ini?
Setakberdaya seperti ini?
Inikah yang disebut mereka dengan...
Kebutaan Cinta?...
-TAMAT-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar